Islamic Gallery & Exhibition: Menyusuri Jejak Wahyu, Merasakan Keagungan Al-Qur’an

📅 22–26 September 2025 | 📍 Al-Amjad Convention Hall

Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, Perguruan Islam Al-Amjad menghadirkan sebuah ruang yang tenang namun sarat makna: Islamic Gallery & Exhibition. Bagian dari rangkaian kegiatan ALIF 2025 (Al-Qur’an & Linguistics Festival) ini menjadi pengalaman unik bagi para siswa untuk menyelami sejarah, struktur, dan kemukjizatan Al-Qur’an melalui pameran edukatif yang dirancang layaknya museum mini.

Begitu memasuki aula utama, pengunjung disambut oleh standing banner dan panel naratif yang membawa mereka “melangkah” ke masa 14 abad silam — ke Gua Hira, tempat turunnya wahyu pertama. Dari sanalah kisah besar ini dimulai. Panel demi panel menuntun pengunjung mengikuti timeline turunnya Al-Qur’an, mulai dari fase Makkah yang menekankan tauhid, keimanan, dan penguatan ruhiyah, hingga fase Madinah yang menandai lahirnya hukum, struktur sosial, dan peradaban Islam.

Pameran ini tidak sekadar menampilkan informasi sejarah. Pengunjung diajak untuk benar-benar merasakan bagaimana Al-Qur’an turun seiring perjalanan Rasulullah ﷺ dan berinteraksi dengan masyarakat saat itu. Tulisan besar ayat pertama “Iqra’ bismi rabbika alladzi khalaq” terpampang jelas di salah satu panel, menjadi pengingat betapa perintah membaca adalah pintu awal peradaban.

Di berbagai sudut, dipajang pula materi tentang proses kodifikasi mushaf, keunikan struktur Al-Qur’an, penyebarannya ke berbagai belahan dunia, serta keajaiban bahasa dan ilmu pengetahuan yang dikandungnya. Panel-panel tersebut disusun dengan alur tematik yang rapi: dari sejarah turunnya, mukjizat-mukjizatnya, hingga relevansinya di era modern digital. Ini membuat siswa dapat belajar secara runtut dan intuitif—tidak sekadar menerima penjelasan guru, tetapi seolah mengalami perjalanan itu sendiri.

Pemandangan paling mengesankan adalah ketika anak-anak dari jenjang TK dan SD duduk melingkar sambil membuka ensiklopedia Al-Qur’an. Dengan mata berbinar, mereka membaca kisah dan penjelasan ilmiah yang dipadukan dengan ilustrasi menarik. Sebagian menunjuk gambar bintang, laut, atau peta jazirah Arab sambil berdiskusi kecil dengan teman-temannya. Guru-guru mendampingi mereka dengan sabar, menjelaskan makna setiap bagian, membantu mereka menangkap pelajaran dengan cara yang sesuai usia.

Suasana galeri dipenuhi rasa takjub dan keingintahuan. Anak-anak kecil yang biasanya aktif bermain kini tampak begitu fokus menyimak penjelasan tentang turunnya wahyu dan sejarah mushaf. Bagi sebagian mereka, ini adalah pertama kalinya melihat struktur Al-Qur’an dalam bentuk visual naratif: bukan hanya mushaf yang mereka baca di kelas, tetapi kisah besar di balik setiap ayatnya.

Lebih jauh lagi, pameran ini juga menjadi ruang refleksi bagi para pengunjung. Orang tua dan guru yang datang bersama siswa ikut larut dalam suasana khidmat. Banyak yang berhenti sejenak di panel-panel tertentu, merenungkan perjalanan dakwah Rasulullah ﷺ dan bagaimana Al-Qur’an tetap relevan hingga hari ini—baik sebagai sumber hukum, moral, maupun inspirasi dalam teknologi dan kehidupan modern.

Islamic Gallery & Exhibition tahun ini bukan hanya sekadar pameran temporer. Ia merupakan sebuah media pendidikan yang menyentuh hati dan pikiran, membangkitkan rasa ingin tahu, dan memperkuat kedekatan generasi muda dengan Al-Qur’an. Dalam dunia yang serba cepat, ruang seperti ini menjadi oasis pengetahuan dan ruhani yang amat dibutuhkan.

📝 Artikel ini merupakan bagian pertama dari seri liputan Al-Amjad ALIF 2025. Nantikan tulisan berikutnya tentang kompetisi keislaman dan kegiatan pendalaman ilmu yang berlangsung selama festival.