Penilaian yang dilakukan terhadap siswa tidak hanya berdasarkan dari sudut pandang akademik dan unsur keagamaan saja. Melainkan berdasarkan dari keseharian siswa di sekolah mulai dari ketepatan dalam kehadiran, kedisiplinan, sikap & perilaku atau karakter serta serangkaian aktivitas di sekolah baik di dalam kelas ataupun di luar kelas. Dalam mengukur penilaian tersebut, guru memiliki serangkaian alat ukur atau instrumen penilaian yang nantinya akan menjadi point dalam penilaian akhir semester siswa. Adapun poin dalam penilaian yang dimaksud Al-Amjad yaitu :

​

• Penilaian Kognitif (Pengetahuan), berfokus pada penugasan materi pelajaran, ulangan harian, penilaian formatif, dan penilaian sumatif (penilaian akhir). Penilaian formatif dilakukan selama proses pembelajaran sebagai umpan balik kepada siswa dari guru. Sedangkan penilaian sumatif dilaksanakan di akhir pembelajaran untuk mengukur pencapaian siswa. Metode penilaian dilakukan secara tertulis, ujian lisan, kuis, dan penugasan.

• Penilaian Afekif (Sikap), untuk mengukur sikap siswa terhadap pembelajaran, lingkungan sekolah, serta nilai moral dan sosial. Adapun metode penilaian yang dilakukan melalui observasi harian oleh guru, catatan anekdot, rubrik penilaian sikap, serta jurnal siswa.

• Penilaian Psikomotorik (Keterampilan), berhubungan dengan keterampilan peserta didik yang dikembangkan dalam pembelajaran. Adapun metode penilaian yaitu melakukan demostrasi tugas proyek praktik dan portofolio karya siswa.

• Penilaian Karakter, menekankan perkembangan karakter siswa sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yang diamati dalam kegiatan sehari-hari di dalam kelas.

• Penilaian WAFA, terdiri dari penilaian mahkraj, tajwid, kelancaran bacaan dan nada hijaz. Penilaian WAFA dilakukan sesuai dengan tingkatan dari Buku 1 hingga Buku 5, serta Al-Qur’an. Penilaian wafa dilakukan secara harian dan untuk kenaikan buku wafa (munaqosyah) dilakukan pada setiap akhir semester.