top of page
Writer's pictureAl-Amjad

Orangtua Mesti Siapkan Sistem Mendidik Anak di Rumah


​Sekolah memang memiliki peranan penting dalam memberikan ilmu dan pemahaman bagi para siswa, namun di sisi lain, orang tua memegang fungsi vital dalam membentuk karakter anak di rumah. Untuk itu, diharapkan orang tua juga menyiapkan sebuah sistem khusus untuk mendidik anak dari lingkup dasar seorang anak, yakni di rumah.

Hal tersebut disampaikan oleh Kurniasari Mulia, aktivis Mahabbah yang berfokus pada parenting berbasis Islami pada acara talkshow bertajuk “Ngeteh (Ngobrol tentang Hijrah) Yuk!” yang diselenggarakan di pelataran Perguruan Al-Amjad, Sabtu (10/2). Menurut Kurnia, orang tua pada masa kini umumnya melepaskan pendidikan anak sepenuhnya pada sekolah dan tidak memiliki sistem di rumah. Padahal, di era media sosial seperti sekarang ini, sumber informasi anak tidak hanya dari rumah dan sekolah, tetapi juga dari internet.

“Semuanya dibiarkan mengalir begitu saja. Anak-anak sekarang ini lebih percaya Google. Mereka lebih jago dalam mencari tahu. Tapi sistem nilai itu tidak diajarkan Google. Itu kita yang harus membuatnya,” ujarnya. Dia menambahkan bahwa orang tua jarang memberikan telinga bagi anaknya. Bagi anak yang menjelang remaja, peran orang tua sangat penting agar anak tidak tergoda oleh cinta semu dari lawan jenis yang seumuran. “Jadi sebelum anak dengar kata sayang dari orang tua, ayah dulu dong yang memuji anaknya dengan bilang, ‘Masya Allah, cantiknya anak ayah’. Tunjukkan orang tua sayang kepada anak. Anak itu butuh didengar. Butuh disayang-sayang,” kata Kurnia.

Menurutnya, program untuk anak tersebut termasuk dengan mengkaji ulang visi menikah orang tua, apa yang diharapkan dari anak, hingga bagaimana orang tua membantu anak dalam tiap prosesnya. “Orang tua perlu buat rapat keluarga. Guru saja tiap minggu ada rapat khusus untuk membahas anak kita. Masa orang tua tidak pernah rapat untuk bahas anak sendiri?” katanya.

​Pemateri lain, Prof Sri Milfayetty yang merupakan guru Besar Universitas Negeri Medan (Unimed), mengatakan bahwa orang tua perlu melibatkan diri pada aktivitas fisik dengan anak-anaknya. Terlebih bagi anak-anak yang kecanduan gadget atau gawai, aktivitas fisik akan mengalihkan anak dari ketergantungannya terhadap gawai.

“Gadget itu kan karena terbiasa. Pada awalnya mungkin mama tidak mau diganggu karena mau masak atau ada tamu. Jadi dikasih gadget. Nah, sekarang kita juga harus mengubah itu. Buat kegiatan yang tidak melibatkan gadget,” ujarnya. Selain itu, Sri menjelaskan bahwa hal lain yang bisa dilakukan ialah mengatur waktu. Baik untuk belajar, istirahat, bermain aktivitas fisik, atau bermain gawai.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Yayasan Haji Hasballah Yunus (YHHY) Fadhullah menyampaikan bahwa hal terpenting yang harus orang tua lakukan ialah memberi contoh. Misalnya saja dalam manajemen waktu bermain gawai, atau dalam beribadah. “Orang tua perlu memberi contoh. Jadi anak harus terus diajak, misalnya untuk beribadah atau salat. Ajak anak salat dari kecil. Itu akan lebih efektif karena akan membekas hingga dia besar. Jadi apa yang orang tua lakukan itu memang berperan penting dalam pembentukan anak,” ujarnya.

Talkshow Ngeteh Yuk! diselenggarakan dalam rangka memperingati hari hijab sedunia, sekaligus sebagai kampanye tolak Valentine dari Perguruan Islam Al-Amjad. Selain itu, akan ada aksi tebar hijab yang rencananya akan diselenggarakan 14 Februari nanti.

Engran Ispandi Silalahi, Kepala Sekolah SMP Islam Al-Amjad, menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan ini sudah pernah dilaksanakan pada tahun lalu. Bedanya pada tahun ini, SMP Islam Al-Amjad selaku penyelenggara acara sengaja melibatkan orang tua agar anak dan orang tua memahami bagaimana memaknai cinta yang bermula dari keluarga.

“Jadi bagi orang tua selama ini membiarkan lingkungan yang mewarnai anak kita, sekarang saatnya kita mencoba agar rumah yang mewarnai anak kita,” jelasnya. Dia menambahkan, bahwa dalam acara tersebut akan ada sesi penyatuan hati, di mana tiap anak duduk berdampingan dengan orang tuanya. “Mungkin selama ini di rumah enggak sempat... Orang tua sibuk kerja, anak sibuk belajar. Pulang ke rumah sudah masuk kamar, jadi inilah saatnya,” pungkasnya.


bottom of page