Salah satu ulama besar Indonesia asal Sumatera, Ustadz Abdul Somad, menyempatkan diri untuk menyinggahi Perguruan Islam Al-Amjad di sela-sela kesibukan beliau, Sabtu (21/4). Dalam pertemuan santai tersebut, beliau membahas tentang pentingnya membangun pendidikan Islami sejak kini untuk mempersiapkan calon pemimpin yang mampu membangun Islam di masa depan.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan bahwa saat ini kondisi umat Islam sedang sakit. Sementara itu orang-orang pun bingung dari mana harus mulai untuk menyembuhkannya. Menurutnya, membangun pendidikan berbasis Islam merupakan salah satu cara untuk membekali generasi penerus kaum muslimin untuk memperbaiki kondisi umat Islam.
“Masyarakat di Medan, Sumatera Utara ini paling multikultur. Multietnis dan multiagama. Kalau umat Islam tidak ada yang mau investasi di bidang pendidikan, jangan salahkan anak cucu kita kalau dua puluh tahun yang akan datang kita kalah di tengah persaingan ini,” ujarnya.
Beliau menjelaskan dengan kondisi umat Islam yang cukup tertinggal di bidang ekonomi dan politik pada saat ini, tentunya dibutuhkan investasi di bidang pendidikan agar di masa depan muncul figur-figur muslim yang dapat memegang sektor-sektor penting tersebut. Untuk itu, sudah seyogianya umat Muslim yang memiliki kelapangan rizki perlu melakukan investasi untuk membangun sekolah berbasis Islam.
“Pengalaman Bapak Haji Hasballah Yunus ini harus dibagikan. Agar semua orang Islam yang bingung harus dibawa ke mana kekayaannya karena tidak mendapat taufiq dari Allah SWT dapat melihat, ‘oh ternyata begitu caranya membangun sekolah, begitu caranya menyelamatkan umat Islam’,” paparnya.
Lebih lanjut, Alumnus Universitas Al-Azhar Mesir ini menyampaikan apresiasi atas berdirinya sekolah Islam modern Al-Amjad di Kota Medan. Ia berharap agar kelak lulusan dari Al-Amjad dapat menjadi tokoh-tokoh penting di masyarakat yang berbudi luhur dan dekat dengan agama.
“Saya ikut berbagga hati melihat ini sekolah Islam yang besar, Al-Amjad Al-Islamiyah. Al-Amjad, (artinya –red) kebanggaan, kehebatan. Tapi di ujungnya bersampul dengan Al-Islamiyah, tetap membawa Islam. Mungkin hari ini kita di bidang politik dan ekonomi kalah. Tapi semoga dari Al-Amjad ini dua puluh atau tiga puluh tahun lagi tumbuh tunas-tunas hijau. Merekalah yang akan berkecimpung di bidang ekonomi Islam dan politik,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pengurus Yayasan Haji Hasballah Yunus (YHHY) Fadhullah menyampaikan syukur bahwa Ustadz Abdul Somad berkenan meluangkan waktu di sela-sela jadwal dakwah beliau yang padat. Selain itu, ia juga menjelaskan latar belakang berdirinya Perguruan Islam Al-Amjad kepada Ustadz Abdul Somad dan rombongan.
“Orang tua saya yang merupakan Ketua Dewan Pembina Yayasan memang sejak dulu sudah berniat untuk membangun sekolah sebagai bentuk dari investasi akhirat. Berawal dari pekerja kopi pada tahun 70-an, kemudian sampai menjadi eksportir kopi, dan sekarang sudah meninggalkan dunia kopi dan fokus untuk membangun sekolah ini,” jelasnya.
Tak lupa, Fadhullah juga meminta agar Ustadz Abdul Somad bersedia kembali hadir di Perguruan Islam Al-Amjad dalam acara yang lebih besar. “Kunjungan beliau memang tidak direncanakan dari jauh-jauh hari. Kebetulan Ustadz menginap di dekat sini dan kami undang untuk singgah melihat sekolah kita. Kami harap nantinya Al-Ustadz dapat memberi tausyiah untuk keluarga besar Perguruan Al-Amjad dan juga seluruh orang tua siswa, tentunya dalam waktu yang lebih lapang dan perencanaan yang lebih matang,” ujarnya.