PGTK Islam Al Amjad mengadakan parenting session bagi para orang tua siswa yang bertajuk “Harapan dan Kebutuhan Anak Usia Dini”. Kelas belajar bagi para orang tua ini diadakan agar orang tua bisa memahami kebutuhan dan harapan anak, sekaligus agar orang tua mampu membentuk pola komunikasi yang baik dengan anak usia dini.
Pemateri kegiatan tersebut, Ummi Kurniasari Mulia, menyampaikan bahwa perpaduan antara pembelajaran anak di sekolah tentu harus dibarengi dengan penerapan secara konsisten yang didampingi oleh orang tua. Tentunya, konsistensi ini mesti dibangun dengan pola komunikasi yang sehat, serta pemahaman atas kebutuhan anak.
“Anak di sekolah hanya empat jam. Sisanya ada 20 jam anak berada di rumah. Dan Belajar itu ada tiga tahapan. Pertama dari tidak tahu menjadi tahu. Kedua, setelah tahu, anak mau mempraktikkannya. Yang ketiga adalah konsistensi. Sekolah bisa menyediakan yang dua pertama. Tapi sisanya, untuk konsistensi, orang tualah yang memegang kunci,” ujarnya, Sabtu (28/7).
Sebagai contoh, dia mengatakan bahwa sekolah bisa mengajarkan kepada siswa TK mengenai tata cara sholat wajib. Anak yang tidak tahu menjadi tahu. Anak juga bisa diajak supaya mau mempraktikkan hafalan, bacaan dan gerakan sholat. Namun orang tualah yang memastikan agar anak benar-benar mengamalkan pengetahuan yang telah didapat.
Ummi Kurnia yang merupakan penggagas Gerakan Ibu Mengajar menjelaskan bahwa hal terpenting dari parenting ialah komunikasi. Untuk itu orang tua harus belajar mendengar, memahami perasaan anak. Selain itu, orang tua juga perlu belajar berbicara, khususnya untuk menggunakan bahasa yang positif dan tidak bertele-tele dalam menyampaikan sesuatu sehingga anak mudah paham maksud orang tua.
“Komunikasi itu sebenarnya bukan tentang apa yang kita sampaikan, melainkan apa yang ditangkap oleh orang yang berkomunikasi dengan kita. Dalam hal ini adalah anak. Kadang kita cemas, tapi ekspresi yang kita sampaikan adalah ekspresi marah, sehingga anak menginterpretasikannya berbeda,” jelasnya.
Ketua Pengurus Yayasan Haji Hasballah Yunus (YHHY) Fadhullah mengatakan komunikasi selalu menjadi persoalan klasik dalam berinteraksi, termasuk dengan anak. Dalam hal parenting, orang tua acapkali hanya menggunakan perspektifnya dalam berkomunikasi.
“Kalau sudah begini, yang diterima anak hanyalah tuntutan demi tuntutan. Padahal anak butuh tuntunan. Untuk itu orang tua perlu menggunakan kacamata si anak agar bisa paham apa sebenarnya yang menjadi kebutuhan si anak,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa sesi parenting menjadi kegiatan rutin di tiap unit di Perguruan Islam Al Amjad. Tujuannya ialah agar orang tua memahami bagaimana perkembangan dunia anaknya di tiap fase yang berbeda sehingga mampu memfasilitasi anak secara tepat sasaran.