top of page
  • Writer's pictureAl-Amjad

Al-Amjad Perbanyak Beramal Jelang Ramadan

Salah satu jalan menuju pembiasaan kebaikan adalah dengan beramal. Begitulah cara Al-Amjad menyibukkan diri membekali langkah menyambut bulan Suci yang hampir tiba dalam waktu yang tidak lama lagi. Namun, kata “beramal” di sini memiliki pemaknaan yang tidak serupa dengan harfiahnya. Lalu, apa yang membedakannya dengan yang lain?


Kebiasaan yang sering kita lihat ketika menjelang bulan puasa adalah banyaknya iklan di segala media yang bertajuk Ramadan. Padahal jika ditelisik lebih dalam mengenai bekal, maka seharusnya yang umat muslim lakukan adalah mempersiapkan diri. Bulan suci yang penuh rahmat dan ampunan sudah selayaknya dijalani dengan kesiapan lahir dan batin.


Konsep beramal di Al-Amjad dilahirkan sebagai buah dari inspirasi setelah melakukan refleksi kegiatan-kegiatan Ramadan tahun-tahun sebelumnya. Kata “Beramal” merupakan singkatan dari Bekal Ramadan Optimal. Jika berbicara mengenai bekal, maka yang tersirat adalah persiapan. Persiapan yang dimaksud ditujukan agar peserta didik dan seluruh warga sekolah lebih siap menghadapi Ramadan dengan optimal. Tausiyah Ramadan yang terbiasa kita terima saat sudah menjalankan bulan suci kini dihadirkan lebih awal bahkan jauh dari sebelumnya.


Al-Amjad melakukan Beramal selama dua pekan sebelum datangnya bulan Ramadan melalui tausiyah Ustaz dari luar dan guru yang berkompeten. Peserta didik tidak hanya mendengarkan ceramah melainkan juga diajak untuk diskusi, refleksi dan evaluasi pengetahuan melalui pre test dan post test, dan terakhir akan ada pemberdayaan konteks dari kegiatan ini yang akan ditagih pada bulan Ramadan nantinya.


Sharing Kini, Ibadah Optimal Nanti


Peserta didik menerima teori seraya melakukan sharing session pada tausiyah yang disampaikan oleh Ustaz. Melalui kesempatan ini, Ananda juga merefleksikan diri tentang pengalaman beribadah selama Ramadan di tahun sebelumnya. Refleksi dilakukan dengan menyenangkan melalui berbagai cara sesuai tingkatan usia Ananda.


Seperti di unit TK kegiatan diwarnai dengan penyampaian materi melalui bercerita dan drama yang diperankan oleh umi-umi pendidik. Lain hal di unit SMP, pemateri mengajak Ananda berdiskusi dan membuat kegiatan lebih kontekstual dengan games seru secara berkelompok.


Ragam cara penyampaian tausiyah yang dirancang tersebut ditujukan untuk memantapkan komitmen ananda memahami esensi puasa dan amalan-amalan lainnya di bulan ramadan. Beberapa judul materi yang diberikan dalam kegiatan Beramal, yaitu Mengapa Harus Puasa?, Lailatul Qadr, Salat Tarawih, Sedekah, dan judul-judul menarik lainnya seputar Ramadan.


Refleksi: Kunci Keberhasilan Aksi


Sebelum mendengarkan teori, peserta didik menerima dan mengerjakan lembar kerja berupa tes kemampuan awal mengenai pengetahuan seputar ramadan. Tujuan diadakannya pre test tersebut agar mengetahui gambaran bagian-bagian penting yang harus diperbanyak penyampaiannya oleh pemateri saat tausiyah. Penguatan hal-hal terpenting seperti itu ditujukan agar ananda tidak bosan dan merasa ingin tahu tentang hal-hal yang kurang dipahami. Kemudian pada akhir sesi sebelum acara ditutup, Ananda juga diberikan lembar kerja post test yang isinya pertanyaan sama seperti pre test. Post test dilakukan guna mengukur kedalaman pemahaman Ananda tentang materi yang disampaikan pada kegiatan ini dan sebagai bahan tindak lanjut kegiatan berikutnya yang berkesinambungan dengan kebutuhan peserta didik.


Pemberdayaan Konteks


“Mengapa Al-Amjad memberikan tausiyah Ramadan di hari biasa? Mengapa tidak di bulan puasa seperti banyak orang lainnya?”


Al-Amjad mengkhususkan pembahasan mengenai ibadah ramadan diberikan kepada ananda sebelum bulan ramadan itu tiba. Harapannya adalah agar peserta didik mendapatkan bekal pengetahuan tentang ibadah dan amalan-amalan yang akan diaplikasikan pada bulan ramadan.


“Jadi, di bulan ramadan ini kita tidak lagi terfokus pada mendengarkan materi tentang salat tarawih, tentang keutamaan bulan ramadan, atau tentang hal-hal lainnya. Seharusnya, materi-materi seperti itu disampaikan sebelum ramadan datang. Di bulan ramadan kita sudah dalam keadaan tahu dan paham tentang ilmu tersebut. Melalui kegiatan beramal ini kita harapkan Ananda semua benar-benar mendapat bekal sehingga menjalankan ibadah ramadan dengan optimal, siap jasmani serta rohaninya. Bulan ramadan kita melaksanakan ibadah dan menyiapkan amalan-amalan selanjutnya untuk menyambut lebaran”, tutur kepala sekolah SMP.



Sejalan dengan harapan diadakannya kegiatan Beramal ini, ananda akan mengaplikasikan pemahaman esensi dari Bekal Ramadan Optimal dengan praktik atau aksi nyata. Kegiatan seperti Pesantren Ramadan, Al-Amjad Berbagi, Takjil (Tausiyah dan Kajian Ilmu), Tadarus, serta kegiatan lainnya adalah tindakan kontekstualnya.


Cara beda dalam konsep Beramal yang dicetuskan oleh Al-Amjad ini merupakan bentuk penanaman pemahaman konsep beribadah asyik saat Ramadan. Al-Amjad percaya bahwa jika ananda benar-benar mengenal dan memahami konsepnya, maka mereka akan dengan suka cita bahkan cinta menjalani ramadannya.

bottom of page