top of page
  • Writer's pictureAl-Amjad

Kisah Nabi Syuaib AS

Iblis telah bersumpah di hadapan Allah Swt. untuk menggoda umat manusia. Hasil bujuk rayu iblis berhasil memperngaruhi kaum Madyan. Kaum Madyan dikaruniai rezeki yang melimpah dan kecerdasan dalam berdagang. Namun sayangnya, mereka telah terjerumus dalam kesesatan. Mereka telah melupakan ajaran yang benar dan berganti menyembah Al Aikah. Al Aikah adalah sebuah pohon yang sangat besar dan berdaun lebat.


Di tengah kaum Madyan yang sesat, Allah Swt. menunjuk Nabi Syu’aib a.s. sebagai penunjuk jalan. Nabi Syu’aib a.s. masih keturunan Nabi Luth. Ia dikenal sebagai nabi yang cerdas  dan pintar berkhotbah. Nabi Syu’aib a.s. begitu keras menyerukan agar kaum Madyan berhenti menyembah pohon Al Aikah dan kembali menyembah Allah Swt. Sama seperti kaum sebelumnya, kaum Madyan pun menentang seruan Nabi Syu’aib a.s.

Selain menyembah pohon, kaum Madyan sering kali berbuat curang saat berdagang.

Mereka sengaja mengurangi timbangan dan merugikan para pembeli. Karena hal itu, Nabi Syu’aib a.s. menyerukan agar mereka berdagang dengan jujur. Seruan Nabi Syu’aib a.s. ini semakin membuat marah kaum Madyan.


Para pemuka kaum Madyan sudah tidak tahan lagi dengan dakwah Nabi Syu’aib. Mereka pun berusaha mengancam Nabi Syu’aib a.s. serta para pengikutnya. Jika Nabi Syu’aib a.s. tidak menghentikan dakwahnya, maka Nabi Syu’aib a.s. diusir dari Madyan.


Sikap kaum Madyan yang selalu menolak dakwah Nabi Syu’aib a.s. membuat sang nabi merasa sedih. Nabi Syu’aib a.s. kemudian berdoa dan memohon petunjuk. Allah Swt. pun memerintahkan agar Nabi Syu’aib a.s. pergi dari Madyan. Setelah itu, Allah Swt. mengguncang Madyan dengan gempa yang sangat dahsyat.


Kemudian, Allah Swt. mengutus Nabi Syu’aib a.s. untuk berdakwah di Ashhaabul Aikah. Tempat itu tidak jauh dai Madyan dan masyarakatnya pun sama dengan kaum Madyan. Mereka menentang dengan keras dakwah Nabi Syu’aib a.s.. Bahkan, peristiwa hancurnya kaum Madyan tidak membuat mereka takut.


Penduduk Ashhaabul Aikah menantang Nabi Syu’aib a.s. untuk mendatangkan hukuman dari Allah Swt. sesuai cerita nabi tentang kaum Madyan. Kemusyrikan dan kekafiran kaum Ashhaabul Aikah mendatangkan hukuman dari Allah Swt. Tiba-tiba saja mereka merasakan udara yang sangat panas membakar seluruh tubuh.


Hawa panas itu berlangsung selama tujuh hari berturut-turut. Setelah itu, langit bewarna hitam pekat menandakan hujan akan segera turun. Namun, yang turun bukanlah air, melainkan api batu bara yang menyala. Sungguh luar biasa hukuman dari Allah Swt. untuk kaum-kaum yang sesat dan tidak mau beriman.


Nabi Syu’aib a.s. bersama pengikutnya kembali ke Madyan. Kota itu tidak rusak meskipun sudah diterjang gempa yang dahsyat. Hanya orang-orang yang menentang Allah Swt. saja yang dimusnahkan pada hari itu. Setelah itu, Nabi Syu’aib a.s. kembali meneruskan dakwahnya.


Kisah ini bersumber dari Al-Qur’an surah Huud ayat 84 yang berbunyi “Dan kepada (penduduk) Mad-yan (Kami utus) saudara mereka, Syu'aib. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain Dia. Dan janganlah kamu kurangi takaran dan timbangan, sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang baik (mampu) dan sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan azab hari yang membinasakan (kiamat)".


bottom of page