Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa. Suatu negara membutuhkan orang-orang yang pintar untuk memajukan negaranya. Namun sering sekali kita lupa bahwa pendidikan yang berorientasi pada pengembangan kognitif saja tidak cukup membuat negara dan anak bangsa maju. Kita butuh menyandingkan antara pengembangan kognitif dan pengembangan karakter untuk menciptakan anak bangsa yang tidak hanya pintar dalam ilmu pengetahuan tetapi juga memiliki nilai karakter yang tinggi.
Allah SWT berfirman dalam surah Al Asr ayat 1-3
وَالْعَصْرِۙ
1. Demi masa,
اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ
2. Sungguh, manusia berada dalam kerugian,
اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ࣖ
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran.
Surah Al-Asr diatas menjelaskan tentang celakalah bagi manusia yang menyia-nyiakan waktunya dengan hal-hal yang kurang bermanfaat. Kecuali orang yang memiliki iman, selalu menjalankan amal sholeh saling berwasiat terhadap kebenaran dan kesabaran. Lantas surat Al Ashr ini juga mengajarkan kepada manusia jika tidak memanfaatkan waktu untuk hal yang berguna maka hanya akan menjerumuskannya pada kerugian. Sebaliknya jika memaknai surat Al Ashr dengan benar, maka kamu bisa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya di jalan Allah Swt.
Pendidikan karakter memiliki andil yang sangat besar untuk memajukan peradaban bangsa agar menjadi bangsa yang semakin terdepan dengan memiliki Sumber Daya Manusia yang berilmu, berwawasan juga berkarakter. Pendidikan karakter haruslah ditanam sejak dini oleh setiap anak, membiasakan mereka hidup berdampingan dengan menjunjung nilai adab yang tinggi. Karena seperti yang kita ketahui, pembentukan karakter harus dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan yang melibatkan aspek “moral knowing, moral feeling, and moral action” yaitu mengetahui nilai-nilai moral, lalu bertindak sesuai dengan prinsip moral serta yang terakhir menjadikan pengetahuan moral tersebut dapat diwujudkan menjadi tindakan nyata. Nah dari tiga aspek tersebut dapat kita simpulkan bahwa pembentukan nilai-nilai karakter anak tidak hanya dengan mengetahui hal-hal yang baik saja, namun harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional juga terpapar secara tersurat berbagai kompetensi yang bersangkutan dengan karakter disamping intelektualitas. Hal itu menandakan bahwa sesungguhnya pendidikan bertugas mengembangkan karakter sekaligus intelektualitas berupa kompetensi peserta didik. Kesadaran sekaligus usaha pemusatan pendidikan karakter di jantung pendidikan nasional semakin kuat dan hal ini terus dilanjutkan, dioptimalkan, diperdalam, bahkan diperluas sehingga diperlukan penguatan pendidikan karakter bangsa. Untuk itu, sejak sekarang dilaksanakan Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dengan mengindahkan asas keberlanjutan dan kesinambungan.
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) adalah gerakan pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi oleh hati (etik), oleh rasa (estetik), oleh pikir (literasi), dan olahraga (kinestetik) dengan dukungan pelibatan publik dan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat. Penguatan pendidikan karakter pada anak-anak usia sekolah pada semua jenjang pendidikan untuk memperkuat nilai nilai moral, akhlak, dan kepribadian peserta didik dengan memperkuat pendidikan karakter yang terintegrasi ke dalam mata pelajaran. Gerakan PPK yang mengintegrasikan, memperdalam, memperluas, dan sekaligus menyelaraskan berbagai program dan kegiatan pendidikan karakter menjadi bukti keseriusan dunia pendidikan Indonesia terhadap pentingnya penguatan karakter ini.
Al Amjad merupakan sekolah Islam yang telah menjadikan pendidikan karakter sebagai suatu hal yang wajib ditanamkan oleh setiap siswa-siswinya, memadukan setiap pembelajaran akademik dengan nilai-nilai karakter yang bisa ditanamkan dan diaplikasikan sehari-hari. Di masa pandemi ini Al Amjad terus mengembangkan penanaman pendidikan karakter di sekolah, selain diaplikasikan dalam pembelajaran sehari-hari, pendidikan karakter juga memiliki jam khusus agar anak-anak mampu bertindak nyata dalam mengaplikasikannya, beberapa penerapan pendidikan karakter yang ada di Al Amjad, diantaranya:
Mampu menanamkan sikap religius
Pembiasaan karakter religius merupakan hal yang paling penting dalam pembentukan karakter sehari-hari. Dalam hal ini anak-anak dianjurkan untuk mengerjakan sholat lima waktu, melaksanakan sholat dhuha dan tahajud, mengaji serta berpuasa senin dan kamis. Pembiasaan ini bertujuan agar anak-anak mampu melaksanakan kewajibannya dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Menjadikan pendidikan karakter sebagai suatu momen dimana dapat tercipta hubungan yang hangat dan erat antara orang tua dan anak
Pembiasaan pendidikan karakter setiap hari jumat berbeda-beda, dalam hal ini pendidikan karakter sengaja dibuat untuk menciptakan momen keakraban antara orang tua dan anak, seperti membuat sarapan, bercerita tentang kehidupan sehari-hari, sholat berjamaah, serta membaca Asmaul husna dan mengaji bersama. Hal tersebut dilakukan agar tercipta momen keakraban dan anak juga mampu berbakti kepada orang tua melalui kegiatan tersebut.
Memiliki sikap tanggung jawab, mandiri, serta terbiasa untuk hidup bersih dan sehat
Anak-anak dibiasakan untuk dapat membersihkan dan merapikan tempat tidur dan meja belajar pribadi, mencuci pakaian pribadi dan memasak sarapan pribadi, hal tersebut juga dilakukan agar anak memiliki sikap tanggung jawab, mandiri, serta terbiasa untuk hidup bersih dan sehat.
Membiasakan berbagi dengan orang sekitar yang membutuhkan
Anak-anak dibiasakan untuk selalu berbagi, hal tersebut bertujuan agar anak-anak mampu memiliki rasa empati dan rajin bersedekah. Dalam hal ini anak-anak diharapkan untuk selalu menyisihkan uang jajan setiap harinya agar dapat memberikan sedekahnya pada hari jumat, dikarenakan Al-Amjad selalu menggalakkan sedekah jumat di setiap minggunya.
Mampu bersikap jujur dan bertanggung jawab sebagai seorang pelajar
Jika dicermati, pembelajaran sehari-hari juga secara tidak langsung menanamkan nilai-nilai karakter. Anak anak mengikuti pola pembelajaran mulai dari mengikuti zoom dan menyelesaikan tugas tepat waktu dengan tujuan menumbuhkan sikap disiplin, juga mampu menyelesaikan semua tugas secara mandiri serta mendengarkan instruksi dari guru sehingga anak anak terbiasa dalam bersikap mandiri, jujur dan bertanggung jawab.
Pemaparan tersebut akan pembiasaan pendidikan karakter yang bisa kita tanamkan sejak dini kepada anak. Mulailah membiasakan karakter dari hal-hal kecil setiap harinya, jadikan hal kecil tersebut sebagai sebuah pembiasaan yang melekat hingga dewasa. Sehingga, mereka dapat membangun generasi muda yang berkarakter kebanggaan bangsa.
Oleh : Rizqy Rahma Amalya, S.Pd
コメント