top of page
  • Writer's pictureAl-Amjad

Menyambut bulan Ramadan


يٰٓـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا كُتِبَ عَلَيۡکُمُ الصِّيَامُ کَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِکُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَتَّقُوۡنَۙ‏ ١٨٣


Artinya :

Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (QS. Al-Baqarah : 183)

Tidak terasa bulan suci Ramadhan tinggal menghitung hari. Sudah seharusnya sebagai umat muslim kita berdoa kepada Allah agar dipertemukan dengan bulan suci Ramadhan. Sambil berdoa agar dipertemukan dengan bulan suci Ramadhan, tentu kita juga harus mempersiapkan diri. Kira-kira sudah sejauh manakah persiapan kita dalam menyambut bulan suci Ramadhan?



Bulan suci Ramadhan memiliki banyak sekali keutamaan, diantaranya adalah sebagai waktu yang mustajab untuk berdoa, sebagai penghapus dosa, dan pada bulan suci Ramadhan bisa menjadi moment move on untuk menjadi lebih baik. Nah, sudah sepantasnya kita mempersiapakan diri agar kita mendapatkan keutamaan itu.


Ada berbagai macam cara untuk mempersiapkan bulan suci Ramadhan, salah satunya adalah memperdalam Fiqih Ramadhan. Fiqih sendiri memiliki arti ‘paham’ atau ‘berilmu pengetahuan’. Fiqih Ramadhan sendiri dimulai dari penetapan jatuhnya bulan suci Ramadhan, penetapan bulan suci Ramadhan dilakukan dengan salah satu dari dua cara tersebut, yakni :

1. Melihat hilal Ramadhan

2. Menggenapkan bulan Sya’ban menjadi 30 hari


Lalu pada malam bulan suci Ramadhan, kita sebagai umat muslim disunahkan untuk melaksanakan sholat tarawih. Sholat tarawih sendiri adalah sholat yang banyak diselingi dengan duduk istirahat. Kira-kira apa hubungannya antara shalat tarawih dengan istirahat?.


Menurut kamus Lisanul Arab “Tarawih pada asalnya adalah nama duduk yang dilakukan setelah menyelesaikan 4 rakaat sahat di malam bulan Ramadhan yang disebut tarawihah, karena orang-orang beristirahat setiap empat rakaat. Adapun alasan kenapa disyariatkan untuk duduk istirahat adalah :


1. Berdiri lama karena bacaan cukup panjang

2. Jumlah rakaat yang cukup banyak

Setidaknya dalam menyambut bulan suci Ramadhan ada lima hal yang harus ditingkatkan, yaitu :


1. Meningkatkan pengendalian diri

Pengendalian diri secara total akan menghasilkan ketakwaan pada diri seorang hamba. Pengendalian diri dapat dimulai dari menahan makan dan minum, menahan hawa nafsu, senantiasa menahan emosi dan tidak berburuk sangka terhadap orang lain.


2. Meningkatkan sedekah

Melakukan sedekah di bulan Ramadhan tentu mendatangkan banyak keutamaan, diantaranya adalah dilipatgandakannya pahala. Bentuk sedekah yang bisa dilakukan adalah membangunkan sahur, memberi takjil, berbagi buka puasa bersama.


3. Meningkatkan ibadah malam

Pada bulan suci Ramadhan pahala ibadah yang Sunnah setara dengan pahala ibadah yang wajib di luar bulan Ramadhan. Sehingga pada bulan Ramadhan umat islam dianjurkan untuk melakukan ibadah sebanyak mungkin. Dan melaksanakan shalat tahajud, shalat taubat saat bulan Ramadhan dapat menambah amalan ibadah.


4. Membiasakan diri memakmurkan masjid

Belum dikatakan sempurna iman seseorang jika dia tidak pernah atau jarang sekali pergi ke masjid untuk melaksanakan ibadah. Salah satu bentuk syukur kehadirat Allah pada bulan suci Ramadhan adalah dengan meramaikan masjid. Ada banyak sekali keutamaan memakmurkan masjid di bulan suci Ramadhan, salah satunya orang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid akan mendapat naungan Allah di hari kiamat kelak.


5. Menjaga jamaah

Pada bulan Ramadhan, prinsip ummatan wahidah (berjamaah) itu selalu ada, bersama dengan buka bersama, sahur bersama, tarawih berjamaah maupun I’tikaf berjamaah.


Nah, itulah lima hal yang dapat kita persiapkan dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Mari kita jaga kelima hal tersebut, jika kita meningkatkan kelima hal tersebut insyaallah ibadah semakin baik dan ada perubahan menjadi lebih baik lagi.


bottom of page