top of page
  • Writer's pictureAl-Amjad

Purpose of Life


Oleh: Dwi Surya Praja


“Kriiingg… Kriiingg… Kriiinggg…” dia selalu tak hentinya untuk memanggil diriku jauh sebelum muadzin berkumandang dengan nada khasnya di pagi hari. namun tak disangka sinar cerah mentari pagi telah menyambutku. lagi lagi, aku telat untuk membuka mata. aku tak sanggup dengan dinginnya waktu subuh. di siang hari aku masih sibuk dengan kegiatan harianku, sholat dzuhur pun aku lakukan di akhir waktu. sore hari aku sibuk dengan kegiatan kebugaran, aku olahraga dengan dalih agar aku sehat dan memiliki tubuh yang kekar nan kuat, sholat ashar ku pun lewat tak teringat, maghrib dan isya aku kelelahan, tubuhku langsung merintih kelelahan merindukan bantal guling yang empuk di kasur kesayangan. aku lelah dengan kegiatan yang ku lakukan, sehingga aku melupakan Allah yang telah menciptakan. aku tak tau untuk apa semua hal yang telah aku lakukan ini. aku tak tau untuk tujuan apa sebenarnya aku diciptakan.


Sederhana, namun sering kita bertanya, purpose of life; tujuan dari sebuah kehidupan. untuk tujuan apa sebenarnya manusia diciptakan?


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

وَمَاخَلَقْتُ الجِنَّ وَالإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُوْنَ


“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi (beribadah) kepada-Ku” (Q.S. Adz-Dzariyat : 56)


Ayat di atas mengabarkan kepada kita, bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala menciptakan manusia atas dasar tujuan yang mulia nan agung yaitu untuk beribadah kepada-Nya. maksudnya adalah dengan melaksanakan apa yang telah diwajibkan oleh Allah Ta’ala bagi manusia yaitu beribadah hanya kepada-Nya dan meninggalkan peribadahan kepada selain Allah.


Inilah tujuan dari diciptakannya manusia. bukan hanya manusia, namun begitu halnya juga dengan jin. Allah Ta’ala menciptakan jin dan manusia untuk beribadah kepada-Nya, dan tujuan diutusnya para Rasul di muka bumi ini adalah untuk mengajak manusia kepada peribadahan yang hakiki, yaitu beribadah hanya kepada Allah Ta’ala semata.

Apa sih yang dimaksud dengan ibadah?


Syaikh Ibnu Taimiyah menyatakan, bahwa yang dimaksud dengan ibadah adalah segala perkara yang dicintai dan diridhoi oleh Allah Ta’ala, baik itu berupa perkataan ataupun perbuatan, baik itu secara lahiriah maupun batin.


Maka haruskah kita meninggalkan segala kegiatan dan aktifitas kita, dan kita beralih kepada sholat saja pada tiap detiknya?


Allah Ta’ala tidak melarang kita untuk melakukan aktifitas apapun itu selagi tidak melanggar aturan yang telah Allah tetapkan bagi manusia. Allah Ta’ala tidak melarang manusia untuk berolahraga, meraih cita-cita, melakukan rekreasi, melakukan interaksi dengan sanak saudara kita dan lain sebagainya dengan catatan kita harus tau batasan-batasan yang telah Allah Ta’ala tetapkan bagi kita, seperti menjaga waktu sholat, menutup aurat, dan lain sebagainya.


Lalu, bagaimana kita dapat mengetahui apa-apa saja batasan yang harus kita jaga agar Allah Ta’ala tetap merahmati kita?


Caranya hanya satu,


Belajar...


Belajarlah tentang agama kita, tentang agama Islam. bukankah belajar agama itu merupakan kewajiban bagi setiap muslim?


Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

طَلَبُ العِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ


“Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim” (HR. Ibnu Majah)


Maka, yuk kita belajar lebih giat lagi tentang Islam agar kita tidak menyesal dikemudian hari.


Referensi:

Al-Qur’an Al-Karim

Kitab Tafsir As-Sa’di, Karya Syaikh Abdurrahman As-Sa’di.

Kitab Qurratul ‘Uyuun Al Muwahhidin, Karya Al-‘Allaamah Abdurrahman ibn Hasan



bottom of page