
Apa itu Bullying
Perundungan atau bullying adalah perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik, ataupun sosial di dunia nyata maupun dunia maya yang membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati dan tertekan baik dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok. Perundungan dianggap telah terjadi bila seseorang merasa tidak nyaman dan sakit hati atas perbuatan orang lain padanya. Perundungan bisa diibaratkan sebagai benih dari banyak kekerasan lain, misalnya: tawuran, intimidasi, pengeroyokan, pembunuhan, dll. Sebagai benih kekerasan, bila perundungan bisa ditekan, maka kekerasan yang lebih parah akan bisa dicegah.
Apa saja bentuk bullying
Verbal : membentak, berteriak, memaki, bergosip, menghina, meledek, mencela, mempermalukan, dan lain lain.
Fisik : menampar, mendorong, mencubit, menjambak, menendang, meninju, dan lain lain.
Sosial : mengucilkan, membeda-bedakan, mendiamkan, dan lain lain.
Bullying di Dunia Maya
Memperolok di media sosial (mengirimkan berbagai pesan yang menyakiti, menghina, mengancam, dll
Pesan teror
Menyebarkan kabar bohong
Mengubah foto tidak semestinya
Perang kata-kata dari dunia maya (flaming)
Membuat akun palsu untuk merusak reputasi seseorang
Memperdaya seseorang untuk melakukan sesuatu yang memalukan
Mengucilkan seseorang dari grup daring
Di mana dan kapan terjadi Bully
Kapan Terjadi Perundungan: Perundungan dapat terjadi di mana saja dan kapan saja, dapat berlangsung dalam 24 jam, baik di dunia nyata ataupun dunia maya (cyber bullying).
Di sekolah: di kelas, di halaman, di kantin, di kamar kecil, di perpustakaan, di lorong-lorong sekolah dan di tempat-tempat sepi
Di rumah
Di tempat-tempat anak berlatih olahraga/seni tari/nyanyi/lukis
Di tempat ibadah
Di restoran
Di dunia maya: media sosial dan pesan elektronik
Dampak Bully
Akademis
Penurunan prestasi akademis
Penurunan tingkat kehadiran di sekolah
Berkurangnya minat pada tugas dan kegiatan sekolah lainnya
Sulit berkonsentrasi
Dropout dari sekolah atau kegiatan yang tadinya disukai
Sosial
Tidak percaya diri, pemalu, tidak mampu menyampaikan pendapatnya dan cenderung mengikuti kemauan orang lain
Punya sedikit sekali teman, tak populer, cenderung menarik diriKurangnya rasa humor
Sering diejek, ditertawakan
Kadang dipukul, didorong, ditendang, tanpa mampu membela diri
Bahasa tubuhnya lemah, misalnya: tak ada kontak mata, kepala menunduk, dan badan membungkuk
Fisik
Sakit berkelanjutan
Keluhan pusing, sakit perut (mulas)
Gagap
Sulit tidur
Lemah
Mual
Luka-luka pada tubuh korban
Tampak lemah tak berdaya
Siapakah yang cenderung menjadi korban bully?
Anak yang dianggap berbeda oleh lingkungan sekitar, misalnya: tidak mampu secara akademis, canggung, salah kostum, kurang gaul, pendiam, tidak berdaya, aksen bicara berbeda, tidak/lebih cantik/ganteng, dari keluarga berada atau tidak
Anak yang dianggap menyebalkan dan menantang pembuli, tapi tak mampu membela diri
Anak yang dianggap sering ‘ngocol’ ke pelaku perundungan
Apa yang harus kamu lakukan jika mengalami bully?
Tetaplah bersikap tenang, misalnya dengan ambil nafas dalam-dalam selama 1 menit kemudian hembuskan keluar.
Sembunyikan kemarahan atau kesedihanmu di depan perundung.
Berdiri tegak, angkat kepalamu, pandang pelaku dengan tegas, hadapi pelaku dengan tenang atau tinggalkan perundung.
Tanyakan permasalahan atau tolak permintaan pelaku dengan sopan.
Segera menyingkir bila kamu dalam bahaya
Cari bantuan untuk menghentikan perilaku perundungan yang kamu alami.
Blok akun media sosial pembully bila kamu mengalami perundungan siber
Simpan perilaku perundungan yang kamu terima sebagai barang bukti.
Ceritakan atau laporkan perilaku perundungan yang kamu terima.
Hindari bersikap mendendam dan membalas perilaku perundungan yang kamu terima.
Ayo dukung teman yang mengalami perundungan
Dekati dan tanyakan kondisi temanmu.
Tawarkan apa yang dia butuhkan untuk membuatnya nyaman misalnya air minum, tissue, atau pergi ke tempat yang tenang.
Tanyakan apa yang dapat kamu bantuMinta dia bercerita untuk meringankan bebannya
Dengarkan ceritanya, jangan menyela atau memotong, jangan menghakimi.
Dukung dan antarkan temanmu untuk menceritakan perilaku bully yang telah ia terima pada orang tua, guru atau pihak lain.
Jangan membocorkan perilaku perundungan yang ia terima pada pihak yang tidak berkepentingan.
Ajak temanmu untuk melakukan aktivitas positif yang menyenangkan dan bermanfaat.
Bagaimana melindungi diri dari perundungan
Dekat dengan seluruh anggota keluarga
Terbuka dengan orang tua dan saudara lainnya tentang kejadian-kejadian di sekitarmu, serta di dunia maya
Beraktivitas bersama anggota keluarga secara rutin, misalnya: makan malam bersama, jalan-jalan di akhir pekan, membereskan rumah bersama, masak bersama, dll.
Berteman dengan anak-anak lain yang memiliki kesadaran untuk berprestasi dan punya kewaspadaan untuk melindungi diri.
Mengeluarkan orang-orang yang cenderung negatif dari akun media sosial, untuk menghindari perundungan siber.
Menjalin komunikasi dengan guru dan teman, serta berbagi cerita tentang kejadian-kejadian yang kamu alami.
Sanksi atas perilaku perundungan
Sesuai dengan Permendikbud Nomor 82 tahun 2015, pelaku perundungan dapat diberikan sanksi berupa:
teguran lisan, tertulis atau sanksi lain yang bersifat edukatif kepada peserta didik.
teguran lisan, tertulis, pengurangan hak, pemberhentian dari jabatan sebagai guru dan tenaga kependidikan.
Sesuai dengan UU nomor 35 tahun 2014 perilaku perundungan dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda paling banyak Rp72 Juta. Sesuai UU Nomor 11 tahun 2008, perilaku perundungan secara siber dapat dipidana penjara paling lama 6 tahun atau denda maksimal 6 milyar.
Diberi cap sebagai perundung oleh teman atau lingkungan dan diabaikan, bahkan ketika kamu berniat untuk meminta maaf dan tidak menjadi bully lagi
Comments